
Banyak yang merasa dirinya sudah paham spiritual karena sering puasa, rajin meditasi, atau suka menyendiri di gunung. Tapi… saat saya lihat kehidupannya, rumahnya kecil ngontrak, dompetnya sering kosong, keluarganya juga tidak bahagia dan pikirannya penuh keluhan.
Ironis ya? Saya, selama bertahun-tahun bertemu dengan banyak orang dari berbagai latar belakang. Yang menarik perhatian saya adalah: justru orang-orang kaya itu diam-diam paham spiritualitas. Mereka tidak banyak bicara soal “energi semesta”, tapi pola hidup mereka menunjukkan pemahaman mendalam akan hukum kehidupan.
Mereka tidak sibuk mencari “kekuatan gaib”, tapi memahami kekuatan pikiran mereka sendiri.
Kekayaan Adalah Cermin Paham Spiritual
Banyak orang menyangka spiritual itu artinya menjauh dari dunia, hidup sederhana bahkan menderita. Padahal, spiritualitas sejati tidak pernah menolak kekayaan. Justru orang yang benar-benar sadar akan siapa dirinya dan bagaimana pikirannya bekerja, pasti mudah menarik kelimpahan dalam hidupnya.
Saya sering bertemu pengusaha sukses yang tenang, penuh syukur, dan bijak dalam bicara. Mereka tidak fanatik pada ritual, tapi sangat paham bahwa hidup ini mengikuti hukum sebab-akibat yang bekerja di dalam pikiran. Mereka tidak “sibuk ritual spiritualitas”, tapi hidupnya menjadi bukti kekuatan spiritual itu sendiri.
Bagaimana Ilmu yang Membuat Paham Spiritualitas Sebenarnya
Di kelas AMC Platinum, saya membawakan materi khusus yang menyentuh sisi spiritual,tanpa mistik, tanpa dogma. Tanpa membatasi dari agama apapun juga. Karena ketika memahami spiritualitas dengan baik maka semakin menghormati antar manusia dan menyayangi semua golongan. Selama 3 hari, Saya membimbing peserta untuk memahami bagaimana pikiran manusia adalah alat utama untuk terkoneksi dengan realitas semesta. Bagaimana rasa syukur yang benar bukanya hanya ucapan, doa yang mengikuti hukum Tuhan, dan pikiran yang terarah bisa membuka pintu-pintu rezeki dan kemudahan hidup.
Peserta kelas Platinum mulai memahami bahwa spiritualitas bukan berarti hidup susah, tapi menjadi sadar sepenuhnya bahwa dirinya adalah yang menentukan realitas hidup. Bukan pasrah yang kebanyakan orang pahami. Pasrah yang benar adalah setelah memaksimalkan semua ikhtiar. Jangan merasa sudah melakukan semua ikhtiar lalu merasa putus asa kemudian “pasrah”. Tapi aktif membuat keinginan.Bukan hanya percaya tapi benar-benar menyatu dengan kebaikan yang sudah Tuhan berikan kepada manusia.
Baca ini juga : Mau Berangkat haji tapi mereka memilih untuk belajar Ilmu Ini dulu
Jangan Terjebak Ilusi “Guru Spiritual”
Kalau ada yang mengaku guru spiritual tapi hidupnya penuh kekurangan, tidak pernah mengenyam pendidikan tinggi, tidak pernah bahagia degan keluarganya, coba renungkan lagi: Apakah dia sedang memahami spiritualitas, atau sedang menolak kenyataan dan menyebutnya “ikhlas”? Padahal dia sebenarnya tidak selaras dengan aturan-aturan Tuhan. Ketika manusia itu selaras dengan aturan Tuhan maka parameternya adalah hidupnya penuh kenikmatan. Maka indikator seseorang itu memahami Makna Spiritualitas adalah hidupnya kaya, bahagia bersama keluarganya.
Spiritualitas bukan pelarian. Itu adalah cara hidup yang utuh, sadar, dan selaras dengan hukum kehidupan. Dan kehidupan yang selaras pasti membawa kelimpahan, ketenangan, dan keberlimpahan rezeki. Saat ini banyak orang mengklaim dirinya seorang “guru”, mengajar dengan membawa kata “spiritualitas” tapi hidupnya tidak nyaman. Maka sama saja ini sebuah ilusi yang menyesatkan.
Anda boleh belajar banyak hal. Tapi kalau belum mengenal hukum-hukum Tuhan dan menerapkannya, semua itu hanya jadi teori.
Di kelas AMC, anda tidak diajari lari dari dunia. Tapi justru diajak menjadi tuan atas kehidupanmu. Menjadi pribadi spiritual yang sadar sepenuhnya dan hidup dengan kekayaan dan kebahagiaan..