
Terjebak Hutang saat kuliah. Saya masih ingat betul, tahun 2004, saya pernah duduk diam di kamar kos, menatap langit-langit… dengan kepala penuh beban utang ratusan juta rupiah. Waktu itu, hidup terasa gelap. Saya mencoba berbagai cara. Baca buku motivasi, ikut pelatihan sukses, bahkan sampai masuk ke dunia klenik. Mulai dari datang ke “guru spiritual,” mandi bunga, membawa jimat, hingga ritual tengah malam—semua saya lakukan. Karena saya pikir, mungkin itu jalan keluar. Tapi semua itu tidak mengubah apa pun.
Ketika bertemu Aa’Gym akhirnya saya menyadari satu hal besar: Masalah hidup saya bukan karena kurang usaha. Tapi karena cara saya berpikir. Ya, pikiran. Bukan nasib, bukan orang lain, bukan pula kondisi.
Terjebak Hutang dan Solusi yang Saya Lakukan
Setelah melakukan eksperimen ke dalam hidup saya, mengenali pikiran saya yang salah. Membuat kalimat doa yang sesuai. Masalah saya pun mulai menemukan solusi. Hutang yang ratusan juga juga menemukan jalan dari proyek yang datang dari dosen saya. Lalu saya buat rumusan dari pengalaman saya tersebut, setelah saya kombinasikan dengan logika programming komputer, ilmu Tauhid dan pengalaman pribadi maka saya menciptakan metode Alpha Mind Control (AMC), saya melihat pola ini terus berulang di banyak orang yang datang ke kelas saya.
Di kelas AMC, saya bertemu banyak peserta dengan cerita serupa:
🔹 Seorang pengusaha muda yang omzetnya stagnan selama bertahun-tahun. Setelah belajar AMC dan menyadari bahwa dia sebenarnya takut kaya, omzetnya naik 5x lipat dalam 3 bulan.
🔹 Seorang ibu rumah tangga yang selalu merasa hidupnya “cukup-cukup saja.” Ternyata ia tumbuh dengan mindset bahwa “uang banyak itu bikin orang jahat.”
🔹 Seorang pria yang selalu gagal bangkit karena terjebak hutang. Ia ternyata percaya dalam-dalam bahwa “nasib saya memang dari kecil susah.”
Mereka semua bukan malas, bukan bodoh, bukan kurang doa. Tapi pikiran mereka sudah diprogram untuk membatasi diri sejak lama.
Baca ini juga : Bisnis Seret, pemilik bisnis harus bagaimana?
Mengubah Nasib itu Tergantung Kita
Dan yang lebih mengejutkan?
Menurut survei Populix 2023, 78% orang dari kalangan menengah ke bawah percaya bahwa nasib ditentukan sejak lahir. Dan data dari Jakpat di tahun yang sama menunjukkan, 62% orang Indonesia merasa cemas ketika melihat orang lain lebih sukses di media sosial.
Artinya, banyak orang secara tak sadar sedang hidup dalam tekanan sosial yang mematikan rasa percaya diri.
Inilah lahan tumbuhnya Mindset Miskin. Mindset miskin itu bukan tentang isi dompet. Tapi soal isi kepala.
Mereka berkata:
“Uang itu bikin orang lupa diri.”
“Yang penting cukup, nggak usah berlebihan.”
“Saya nggak bisa seperti mereka. Saya cuma orang biasa.”
Kalimat-kalimat ini terdengar wajar, bahkan seolah bijak. Tapi justru itulah jebakan yang membuat banyak orang tidak pernah naik kelas. Kabar baiknya, semua itu bisa diubah. Saya sudah membuktikannya. Dan ribuan alumni AMC pun telah membuktikannya. Karena pikiran itu bisa diprogram ulang. Sama seperti komputer yang bisa diinstal ulang, pikiran pun bisa diatur ulang dengan metode yang tepat.
- Bisa mengubah program lama yang menahan rezeki.
- Mampu menanam program baru yang mengizinkan Anda menjadi versi terbaik diri sendiri.
- Menjalani hidup tanpa rasa takut akan kekurangan.
Hidup masih bisa Berubah, Ini Kuncinya
Saya tidak sedang mengajak Anda menjadi hamba uang. Saya mengajak Anda berhenti menjadi hamba ketakutan. Karena kemiskinan sejati bukan soal penghasilan rendah tapi saat pikiran Anda berhenti percaya bahwa hidup bisa berubah.
Ketika Anda mulai berpikir dengan cara yang benar,Uang akan datang sebagai akibat. Rezeki akan mengalir tanpa paksaan.
Dan hidup akan berubah bukan karena keberuntungan…tapi karena Anda yang mengendalikannya.
Jika hari ini Anda membaca tulisan ini sampai habis, mungkin ini adalah saatnya untuk berhenti mencari keluar, dan mulai bekerja dari dalam.Karena keajaiban tidak terjadi karena nasib. Tapi karena pikiran yang dipakai dengan benar.
Dan itu semua…bisa Anda pelajari.