Kalau Menganggap Pemahamanmu Sudah Benar, Kenapa Hidupmu Masih Kacau?

berani mengakui kesalahan

Kenapa hidup masih kacau? Tapi tidak mau belajar, sebab merasa benar. Ada satu hal yang sering saya amati dari banyak orang, mereka lebih sibuk membela pendapatnya, daripada melihat kenyataan hidupnya. Merasa paling benar, paling tahu, dan paling paham, padahal hidupnya sendiri penuh beban, masalah keuangan, konflik batin, bahkan sering merasa tidak tenang. Tapi tetap saja enggan mengakui bahwa cara berpikirnya selama ini mungkin keliru.

Padahal Hidup Masih Kacau, Mengapa Sulit Sekali Mengakui Kesalahan?

Karena ego merasa terancam. Ego tidak mau diruntuhkan. Padahal justru dengan meruntuhkan ego itulah perubahan dimulai.

Kalau kita terus-menerus merasa benar, bagaimana kita bisa belajar hal baru? Kalau pemahaman kita selalu dianggap paling tinggi, lalu kapan kita akan memperbaiki hidup? Sering kali orang seperti ini terlihat “percaya diri”, tapi sebenarnya itu bentuk lain dari ketakutan. Takut kalau ternyata hidup yang masih kacau sekarang adalah hasil dari cara berpikir yang salah selama ini.

kitab 101 kalimat sugesti

Perubahan Dimulai Saat Anda Berani Jujur Pada Diri Sendiri

Bukan hanya jujur pada orang lain, tapi berani berkata dalam hati: “Saya belum benar-benar memahami bagaimana hidup ini bekerja.”

Itu kalimat sederhana, tapi dampaknya luar biasa. Karena dari situlah pintu belajar terbuka. Banyak yang hidupnya stagnan bukan karena kurang usaha, tapi karena keras kepala. Merasa ilmunya sudah cukup. Padahal bukankah kalau ilmunya benar, hidupnya sudah nyaman?

hidup masih kacau kenapa

Saya sering mengatakan bahwa kualitas hidup adalah cerminan dari kualitas pikiran. Kalau hidupmu masih berat, berarti ada yang perlu dibenahi di dalam pikiranmu. Tapi benahi itu bukan dengan membaca teori sebanyak mungkin. Bukan pula dengan motivasi instan. Tapi dengan memahami cara berpikir. Cara yang membawa anda dari realita sekarang menuju kehidupan yang anda inginkan.

Baca ini juga : Kekuatan Pikiran Ilmu Nyata atau Omong Kosong?

Dan Langkah Pertama Adalah Mengakui Bahwa Anda Butuh Berubah

Bukan karena anda lemah, tapi karena anda cukup dewasa untuk sadar bahwa masih ada yang perlu diperbaiki.

Itulah sebabnya saya selalu menghargai orang-orang yang mau belajar dengan rendah hati. Mereka yang berani datang, duduk, mendengarkan, dan mulai menyusun ulang cara berpikirnya. Mereka yang tidak sok tahu, tapi memilih jadi “gelas kosong” agar bisa diisi dengan sesuatu yang baru sesuatu yang benar-benar bekerja.

suasana kelas privat amc

Seperti peserta kelas privat AMC hari ini, seorang ibu dari Mojokerto. Begitu materi awal beliau sudah mengatakan “salah ya selama ini”, bahkan dia begitu mudah menerima bahwa salah semua apa yang dia lakukan ke anaknya. Ketika kelas selesai jam 4 sore, beliau berkata “otak saya berubah 180 derajat, total pemahaman saya berubah. Saya sadar atas kekeliruan selama ini mas firman”

Saya tidak pernah mengklaim punya semua jawaban, tapi saya tahu satu hal pasti: hidup bisa berubah jika anda mengubah cara berpikir. Dan selama anda masih terjebak dalam pola lama, maka hasilnya akan sama berulang terus.

Di kelas AMC saya membantu  menemukan “program yang salah” dalam pikiran banyak orang sehingga tahu apa yang harus diubah.

Jangan Biarkan Egomu Membuat Hidupmu Stagnan

Saat anda berani mengakui bahwa ada kesalahan dalam cara pandangmu, maka anda sudah membuka satu gerbang besar: gerbang perubahan. Dari situ, hidup mulai menunjukkan jalannya sendiri. Peluang mulai muncul. Pikiran jadi lebih tenang. Dan langkah-langkahmu jadi lebih ringan, seolah-olah semesta ikut membantu.

Karena memang begitu cara semesta bekerja. Ingat Tuhan selalu mendukung orang-orang yang mau berubah.