Bekerja dan Berpuasa: Mengendalikan Pikiran di Bulan Ramadhan

Bekerja dan berpuasa itu terlihat berlawanan tapi sebenarnya bisa sejalan. Setiap hari Senin pagi, saya memiliki ritual yang hampir tak tergantikan. Segelas es americano sebelum memulai aktivitas. Kopi bagi saya bukan sekadar minuman, tetapi sebuah momentum untuk menyelaraskan pikiran sebelum berhadapan dengan berbagai kesibukan. Namun, ketika bulan Ramadhan tiba, kebiasaan itu harus ditinggalkan. Tidak ada lagi aroma kopi yang menginpirasi di pagi hari, tidak ada lagi tegukan pertama yang membangunkan semangat. Inilah momen di mana saya benar-benar diuji dalam mengendalikan diri.

Pada awalnya, ada sedikit perasaan kehilangan. Tubuh terasa kurang bertenaga, pikiran terasa sedikit lambat, dan produktivitas pun seolah menurun. Namun, di sinilah letak esensi puasa yang sebenarnya, bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga melatih diri untuk mengendalikan kebiasaan serta keinginan. Ini bukan sekadar menunda kesenangan sesaat, melainkan proses membentuk konsistensi dalam diri yang lebih kuat. Sehingga berpuasa dan bekerja bisa sejalan

Peran Pikiran saat Berpuasa

Saat berpuasa, saya menyadari betapa besar peran pikiran dalam menentukan bagaimana kita menjalani hari. Jika saya berpikir bahwa tanpa kopi saya tidak bisa produktif, maka tubuh saya akan mengikuti sugesti itu. Namun, jika saya mengubah pola pikir dan mengatakan kepada diri sendiri bahwa saya tetap bisa enjoy, tetap bisa bekerja dengan optimal, maka kenyataannya pun berubah. Pikiran memiliki kekuatan yang luar biasa, dan puasa adalah cara yang sangat efektif untuk menyadarinya.

mindset menjadi magnet rezeki

Seiring berjalannya waktu, saya mulai menikmati tantangan ini. Saya mengalihkan energi yang biasanya terpusat pada kebiasaan lama ke hal-hal yang lebih bermanfaat. Misalnya, saya mengganti kebiasaan ngopi pagi dengan mendengarkan lantunan ayat suci Alquran beserta artinya di mobil, membaca sesuatu yang menginspirasi, atau sekadar menarik napas dalam-dalam dan mengatur ulang pikiran saya. Hasilnya? Saya merasa lebih tenang, lebih terarah, dan justru lebih produktif dibandingkan sebelumnya.

kelas amc di sindonews

Ini mengingatkan saya pada konsep yang selalu saya ajarkan dalam kelas Alpha Mind Control (AMC) bahwa kunci utama dalam mengubah hidup adalah menguasai pikiran. Banyak orang terjebak dalam keyakinan bahwa mereka butuh ini dan itu untuk bisa berfungsi dengan baik. Padahal, yang sebenarnya terjadi adalah pikiran mereka yang telah terprogram untuk bergantung pada sesuatu diluar diri dan Tuhan.

Ketika kita mampu mendisiplinkan pikiran, kita dapat melepaskan ketergantungan itu dan mengendalikan hidup kita sepenuhnya.

Baca ini juga : Dunia ini sementara, maka harusnya kita hidup Harus Kaya

Bekerja dan Berpuasa adala Melatih Diri

Bulan Ramadhan adalah momentum yang sempurna untuk melatih ini. Jika dalam sebulan penuh kita bisa mengendalikan keinginan sederhana seperti makan dan minum, maka ini adalah bukti bahwa kita juga bisa mengendalikan hal-hal lain dalam hidup. Mulai dari emosi, kebiasaan buruk, hingga mindset yang menghambat kesuksesan.

Pengalaman saya bekerja dalam kondisi berpuasa membuka mata saya lebih lebar bahwa batasan sebenarnya hanya ada di dalam pikiran kita sendiri. Saya ingin mengajak Anda yang membaca artikel ini untuk mulai memperhatikan bagaimana pikiran Anda bekerja selama berpuasa. Apakah Anda sering mengeluh? Merasa lemas? Atau justru melihat ini sebagai kesempatan untuk mengasah kekuatan mental?

bukti amc ilmu berpikir

Jika Anda ingin belajar lebih dalam tentang bagaimana mengendalikan pikiran agar hidup lebih sukses, penuh energi, dan bebas dari belenggu keyakinan yang membatasi, saya mengundang Anda untuk mengenal Alpha Mind Control (AMC). Karena ketika Anda mampu mengendalikan pikiran, Anda mampu mengendalikan hidup Anda.

Selamat menjalankan ibadah puasa, semoga ini menjadi momen terbaik untuk memperkuat kendali diri dan mencapai versi terbaik dari diri Anda!