Dunia Ini Sementara, Justru Itu Sebabnya Kita Harus Hidup Kaya dan Bahagia

berpuasa karena dunia sementara

Dunia ini sementara, sebuah fakta memang tapi sering disalahartikan. Hari ini adalah hari pertama puasa di bulan Ramadhan 1446H. Seperti biasa, saya menjalani aktivitas seperti biasa, termasuk perjalanan dari Surabaya ke rumah mertua di Bangkalan. Di tengah perjalanan, saya mendengarkan siaran radio yang menampilkan seorang ustaz berbicara tentang makna dunia.

“Dunia ini sementara,” katanya. “Jangan sibuk mengejar kekayaan. Gunakan waktu untuk mencari bekal akhirat.”

Saya tersenyum sambil saya ganti saluran radionya ke saluran musik. Ini adalah pandangan yang sering saya dengar dan banyak orang pahami, namun kali ini saya ingin membalik perspektifnya.

Justru Karena Dunia Ini Sementara, Kita Harus Hidup dengan Kaya dan Bahagia

Ustaz itu benar bahwa dunia ini sementara. Namun, justru karena dunia ini sementara, kita harus mengisinya dengan kebaikan, kebahagiaan, dan kekayaan. Bukankah dalam Al-Qur’an sudah dijelaskan?

“Wahai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.” (QS. Ghafir: 39)

berpuasa yang benar

Kehidupan ini adalah kesenangan sementara, dan itulah sebabnya kita harus memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Bagaimana kita bisa berbagi jika kita sendiri hidup dalam keterbatasan? Bagaimana kita bisa memberi manfaat jika kita hanya sibuk bertahan hidup?

Baca ini juga : Bagaimana Mengelola Pikiran untuk Menciptakan Keajaiban dalam Hidup

Saya mengajarkan di kelas Alpha Mind Control (AMC) bahwa pikiran kita adalah kunci utama untuk mengubah hidup. Jika kita selalu berpikir bahwa dunia ini bukan tempat mencari kekayaan, maka otomatis pikiran kita akan memprogram diri kita untuk tetap miskin.

Sebaliknya, jika kita memahami bahwa dunia adalah tempat untuk menikmati rezeki dan berbagi kebaikan, maka kita akan lebih mudah menarik kekayaan ke dalam hidup kita.

Puasa Melatih Pikiran, Bukan Hanya Menahan Lapar

Salah satu manfaat terbesar dari puasa adalah melatih kendali atas pikiran kita. Saat kita bisa menahan lapar, kita juga bisa menahan pola pikir negatif yang menghambat kesuksesan. Kita bisa menggantinya dengan pola pikir yang lebih kaya, lebih positif, dan lebih berdaya.

Coba deh kita menjalani Ramadhan dengan mindset seperti ini:

  • Saya berpuasa untuk membersihkan tubuh dan pikiran.
  • Saya menggunakan momentum puasa untuk mencapai semua impian saya.
  • Saya memanfaatkan bulan puasa ini untuk merancang hidup yang lebih kaya dan bermakna.

Dengan mindset seperti ini, puasa bukan sekadar ritual, melainkan alat transformasi diri yang luar biasa.

Kaya di Dunia, Bahagia di Akhirat

Kekayaan bukanlah penghalang menuju akhirat, justru bisa menjadi alat yang mempercepat kita menuju keberkahan. Rasulullah sendiri adalah seorang pedagang sukses sebelum menjadi nabi. Banyak sahabat kaya yang menggunakan kekayaan mereka untuk mendukung dakwah Islam.

Jadi, daripada menganggap dunia ini hanya tempat persinggahan yang tidak penting, kita harus melihatnya sebagai kesempatan untuk hidup lebih baik, lebih kaya, dan lebih bermakna. Karena dengan menjadi kaya, kita bisa lebih banyak membantu, lebih banyak berbagi, dan lebih banyak memberi manfaat bagi sesama.

dunia sementara harus diubah

Jika anda ingin memahami bagaimana pikiran bisa mengubah realitas hidup, bergabunglah dengan kelas Alpha Mind Control (AMC). Di kelas ini  anda akan memahami cara kerja pikiran untuk menarik kekayaan dan kesuksesan dalam hidupmu.

Selamat menjalani puasa dengan pikiran yang lebih kuat, lebih jernih, dan lebih kaya